Psoriasis merupakan penyakit kulit kronis yang ditandai dengan munculnya bercak merah dan bersisik di kulit. Penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang karena gejalanya yang seringkali tidak hanya menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman, tetapi juga dapat memengaruhi aspek psikologis. Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan bahwa kerentanan terhadap stres dapat meningkatkan risiko psoriasis pada pria.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Dermatology Research and Practice ini melibatkan 5.438 pria dewasa yang telah didiagnosis menderita psoriasis. Para peneliti kemudian menganalisis tingkat stres, faktor risiko lainnya, dan keparahan psoriasis pada para partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki tingkat stres yang tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami psoriasis dibandingkan dengan pria yang memiliki tingkat stres yang rendah.
Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga dapat memicu peradangan yang menjadi pemicu utama psoriasis. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, yang dapat memperburuk kondisi psoriasis. Oleh karena itu, penting bagi pria yang memiliki riwayat psoriasis atau faktor risiko lainnya untuk mengelola stres dengan baik.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres antara lain adalah dengan berolahraga secara teratur, mengatur pola tidur yang baik, meditasi, dan terapi kognitif perilaku. Selain itu, penting juga untuk mendapatkan dukungan sosial yang cukup, baik dari keluarga, teman, maupun profesional kesehatan.
Dengan mengelola stres dengan baik, pria dapat mengurangi risiko terkena psoriasis atau memperburuk kondisi psoriasis yang sudah ada. Selain itu, pengelolaan stres yang baik juga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk memperhatikan kesehatan mental mereka dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.