Dokter: Tes ANA tak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak
Bagi para penderita lupus, tes ANA atau Anti-Nuclear Antibody sering kali menjadi salah satu tes yang penting untuk menegakkan diagnosis penyakit lupus. Namun, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Amanda, mengatakan bahwa tes ANA tidak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak.
“Tes ANA sebenarnya bukanlah tes yang spesifik untuk lupus. Tes ini hanya mengukur adanya antibodi dalam darah yang menyerang inti sel tubuh, dan bisa terjadi pada berbagai kondisi kesehatan, termasuk lupus,” ujar dr. Amanda.
Menurut dr. Amanda, diagnosis lupus seharusnya didasarkan pada sejumlah indikator lainnya, seperti gejala klinis, pemeriksaan fisik, serta hasil tes laboratorium lainnya yang lebih spesifik.
“Jika diagnosis lupus sudah tegak berdasarkan berbagai indikator tersebut, maka tes ANA tidak perlu diulang. Hal itu hanya akan membuang-buang biaya dan waktu,” tambah dr. Amanda.
Namun, dr. Amanda juga menekankan pentingnya pemantauan kondisi kesehatan penderita lupus secara berkala dengan melakukan pemeriksaan rutin sesuai dengan anjuran dokter.
“Meskipun tes ANA tidak perlu diulang, namun pemantauan kondisi kesehatan penderita lupus tetap harus dilakukan secara rutin. Ini penting untuk mengontrol perkembangan penyakit dan menyesuaikan rencana pengobatan yang tepat,” tutup dr. Amanda.
Dengan demikian, para penderita lupus dihimbau untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan penanganan yang terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Tes ANA mungkin penting untuk menegakkan diagnosis, namun tidak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak berdasarkan berbagai indikator lainnya.