Desa IV Suku Menanti wakili Bengkulu di penilaian 100 besar ADWI 2024

Written by anjir2135as on May 25, 2024 in travel with no comments.

Desa IV Suku Menanti merupakan salah satu desa di Provinsi Bengkulu yang baru-baru ini berhasil mewakili Bengkulu dalam penilaian 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Desa IV Suku Menanti berhasil masuk dalam kategori terbaik dan berhasil menarik perhatian para juri dengan berbagai potensi pariwisata yang dimilikinya.

Desa IV Suku Menanti memang dikenal memiliki keindahan alam yang memukau. Desa ini terletak di lereng Gunung Kaba, yang merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Keberadaan gunung tersebut memberikan panorama alam yang spektakuler di desa ini. Selain itu, Desa IV Suku Menanti juga memiliki hamparan sawah yang hijau dan indah, serta sungai yang jernih dan bersih.

Selain keindahan alamnya, Desa IV Suku Menanti juga memiliki kearifan lokal yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Desa ini masih mempertahankan tradisi adat dan budaya yang kental, seperti tarian tradisional dan upacara adat yang dilakukan secara berkala. Para wisatawan yang berkunjung ke Desa IV Suku Menanti akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dan menarik dari destinasi pariwisata lainnya.

Kehadiran Desa IV Suku Menanti dalam penilaian 100 besar ADWI 2024 merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi Bengkulu. Hal ini menunjukkan bahwa desa ini memiliki potensi pariwisata yang besar dan layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan promosi yang tepat dan pengelolaan yang baik, Desa IV Suku Menanti memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Bengkulu.

Diharapkan dengan prestasi yang diraih oleh Desa IV Suku Menanti ini, akan semakin meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu. Selain itu, diharapkan juga pemerintah daerah dan stakeholders terkait dapat memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata di desa ini. Semoga Desa IV Suku Menanti terus berkembang dan menjadi destinasi wisata yang terkenal di Bengkulu.

Comments are closed.