Sejarah kereta api Indonesia merupakan bagian penting dari perkembangan transportasi di Indonesia. Kereta api pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa kolonial Belanda pada abad ke-19. Dengan tujuan untuk memudahkan transportasi antara kota-kota di Nusantara, kereta api menjadi salah satu sarana transportasi yang sangat penting pada masa itu.
Pada awalnya, kereta api di Indonesia hanya melayani rute-rute tertentu yang menghubungkan kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, jaringan kereta api di Indonesia semakin berkembang dan mencakup hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Pada masa kolonial, kereta api di Indonesia dikelola oleh perusahaan Belanda yang memiliki jaringan kereta api yang cukup luas. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mulai mengambil alih pengelolaan kereta api di Indonesia dan membentuk perusahaan kereta api nasional yang dikenal dengan nama PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sejak saat itu, KAI terus melakukan pembenahan dan modernisasi jaringan kereta api di Indonesia. Berbagai inovasi dan investasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kereta api di Indonesia, termasuk pengadaan kereta api baru, perbaikan infrastruktur, serta peningkatan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Hingga saat ini, kereta api masih menjadi salah satu sarana transportasi yang sangat populer di Indonesia. Dengan adanya berbagai layanan kereta api seperti eksekutif, bisnis, dan ekonomi, masyarakat Indonesia dapat memilih jenis kereta api sesuai dengan kebutuhan dan budget mereka.
Dengan berbagai kemajuan teknologi dan infrastruktur, diharapkan kereta api di Indonesia terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan konektivitas antar kota-kota di Indonesia. Sejarah panjang kereta api di Indonesia dari masa kolonial hingga sekarang menjadi bukti bahwa kereta api tetap menjadi salah satu sarana transportasi yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia.