Bisphenol A (BPA) adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam berbagai produk konsumen, seperti botol plastik, kaleng makanan, dan kemasan makanan. BPA telah lama dikenal sebagai zat yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk infertilitas dan persalinan prematur.
Infertilitas adalah kondisi dimana pasangan tidak dapat hamil setelah berusaha selama satu tahun tanpa menggunakan metode kontrasepsi. BPA telah terbukti dapat mengganggu sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Pada wanita, BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, sehingga mengganggu ovulasi dan kesuburan. Sedangkan pada pria, BPA dapat mengganggu produksi sperma dan kualitas sperma.
Selain itu, BPA juga telah dikaitkan dengan risiko persalinan prematur. Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. BPA dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur kontraksi rahim, sehingga dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Selain itu, BPA juga dapat mengganggu perkembangan janin dan mempengaruhi berat badan lahir bayi.
Studi telah menunjukkan bahwa paparan BPA pada wanita hamil dapat meningkatkan risiko infertilitas dan persalinan prematur. Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil dan pasangan yang sedang mencoba hamil untuk menghindari paparan BPA sebisa mungkin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan BPA antara lain adalah:
1. Menggunakan botol dan wadah makanan dari bahan yang bebas BPA, seperti kaca atau stainless steel.
2. Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik, karena panas dapat meningkatkan pelepasan BPA ke makanan.
3. Hindari menggunakan kaleng makanan yang dilapisi dengan BPA, pilihlah makanan dalam kemasan yang lebih aman.
4. Memilih produk rumah tangga yang bebas BPA, seperti mainan anak, botol susu, dan peralatan makan.
Dengan mengurangi paparan BPA, diharapkan dapat membantu mengurangi risiko infertilitas dan persalinan prematur. Kesehatan reproduksi sangat penting bagi kesejahteraan keluarga, oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih waspada terhadap bahaya BPA dalam produk konsumen sehari-hari.