Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobehavioral yang umum terjadi pada anak-anak. Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa ADHD juga dapat berdampak pada harapan hidup pria dan wanita.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti di University of California, Los Angeles, yang mengamati data dari lebih dari 10.000 orang dewasa dengan ADHD. Mereka menemukan bahwa orang dewasa dengan ADHD memiliki risiko kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menderita gangguan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pria dengan ADHD memiliki risiko kematian 8,4 tahun lebih awal daripada pria tanpa ADHD. Sedangkan wanita dengan ADHD memiliki risiko kematian 5,7 tahun lebih awal daripada wanita tanpa ADHD.
Peneliti juga menemukan bahwa orang dewasa dengan ADHD memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit jantung, stroke, dan kecelakaan. Hal ini dapat disebabkan oleh fakta bahwa orang dengan ADHD cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik.
Dampak ADHD terhadap harapan hidup pria dan wanita ini menunjukkan pentingnya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang gangguan ini. Orang dengan ADHD perlu mendapatkan dukungan dan perawatan yang tepat agar mereka dapat hidup lebih lama dan sehat.
Selain itu, penelitian ini juga menekankan pentingnya pencegahan dan pengelolaan ADHD sejak dini. Dengan deteksi dini dan intervensi yang tepat, orang dengan ADHD dapat mengurangi risiko kematian dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sebagai masyarakat, kita perlu memberikan dukungan dan pemahaman kepada orang-orang dengan ADHD. Kita juga perlu memperhatikan gaya hidup sehat dan mengurangi faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi ADHD.
Dengan upaya bersama, kita dapat meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup bagi orang-orang dengan ADHD. Semoga penelitian ini dapat menjadi pemantik untuk lebih peduli dan memperhatikan kondisi kesehatan mental kita.