Gunung Lewotobi, sebuah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, kembali erupsi pada Minggu pagi. Erupsi ini menyebabkan kepulan asap hitam tebal yang terlihat dari kejauhan dan menyebabkan ketakutan di antara penduduk sekitar.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur, erupsi Gunung Lewotobi terjadi pada pukul 06.51 pagi dan menghasilkan awan panas dengan ketinggian sekitar 1.500 meter. Warga sekitar gunung diimbau untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh erupsi tersebut.
Erupsi Gunung Lewotobi juga menyebabkan terganggunya aktivitas penerbangan di sekitar wilayah tersebut. Bandara Komodo di Labuan Bajo, yang merupakan pintu masuk utama menuju Taman Nasional Komodo, terpaksa ditutup sementara karena abu vulkanik yang terbang ke udara.
Pihak berwenang setempat telah melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di sekitar gunung dan meminta kepada masyarakat untuk menjauhi daerah yang berpotensi terkena dampak erupsi. Selain itu, BPBD Nusa Tenggara Timur juga telah menyiapkan posko pengungsian untuk para korban yang terkena dampak erupsi Gunung Lewotobi.
Erupsi Gunung Lewotobi merupakan peringatan bagi kita semua akan potensi bahaya yang dimiliki oleh gunung berapi. Sebagai masyarakat, kita perlu selalu waspada dan siap menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Semoga dengan adanya peringatan ini, kita semua dapat lebih waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan.